Manusia tercipta sebagai mahluk berakal
yang mampu mencari solusi dari sebuah masalah. Seperti misalnya cara
mengatasi musim dingin yang ekstrim, sebuah kreatifitas berhasil
mengembalikan kehangatan di sebuah desa di Italia.
Viganella, demikian nama sebuah desa yang terdapat di dasar lembah yang
ada di Piedmont, Provinsi Verbano-Cusio-Ossola, Italia. Hampir sepanjang
tahun, desa ini tidak pernah disinari oleh matahari seperti wilayah
lainnya di dunia. Pada saat musim dingin datang, masyarakat Viganella
bisa merasakan dingin yang luar biasa.
Ide cemerlang muncul dari kepala Giacomo Bonzani, arsitek yang mencoba
membuatkan matahari untuk Viganella. Awalnya, banyak kalangan yang
membatah ide sang arsitek karena dinilai mustahil. Namun, Giacomo telah
memuktikannya dengan mewujudkan semua yang ada di kepalanya tersebut.
"Tapi saya yakin. Saya percaya pada ilmu fisika," ungka Bonzani yang dikutip oleh detikTravel dari Oddity Central.
Bonzani membuat cermin raksasa yang bisa memantulkan cahaya matahari ke
arah desa yang ada di dasar lembah. Cermin raksasa ini kemudian dijuluki
oleh masyarakat Viganella sebagai matahari buatan.
Cermin tersebut dikendalikan oleh perangkat lunak komputer agar bisa
melacak di mana sumber matahari dan bisa memantulkannya secara otomatis
ke arah desa. Tidak hanya masyarakat Viganella saja yang bisa merasakan
dampak dari sinar matahari tersebut, tapi juga para wisatawan yang
penasaran atas ide kreatif ini.
Pengunjung yang datang tidak hanya dari Italia saja, tapi juga dari
mancanegara. Munculnya 'matahari' di desa ini juga ditunjang dengan
kecantikan landskap lembah Viganella dan keramahan masyarakat desa,
sehingga menambah daya tarik bagi wisatawan.
Manusia tercipta sebagai mahluk berakal yang mampu mencari solusi dari
sebuah masalah. Seperti misalnya cara mengatasi musim dingin yang
ekstrim, sebuah kreatifitas berhasil mengembalikan kehangatan di sebuah
desa di Italia.
Viganella, demikian nama sebuah desa yang terdapat di dasar lembah yang
ada di Piedmont, Provinsi Verbano-Cusio-Ossola, Italia. Hampir sepanjang
tahun, desa ini tidak pernah disinari oleh matahari seperti wilayah
lainnya di dunia. Pada saat musim dingin datang, masyarakat Viganella
bisa merasakan dingin yang luar biasa.
Ide cemerlang muncul dari kepala Giacomo Bonzani, arsitek yang mencoba
membuatkan matahari untuk Viganella. Awalnya, banyak kalangan yang
membatah ide sang arsitek karena dinilai mustahil. Namun, Giacomo telah
memuktikannya dengan mewujudkan semua yang ada di kepalanya tersebut.
"Tapi saya yakin. Saya percaya pada ilmu fisika," ungka Bonzani yang dikutip oleh detikTravel dari Oddity Central.
Bonzani membuat cermin raksasa yang bisa memantulkan cahaya matahari ke
arah desa yang ada di dasar lembah. Cermin raksasa ini kemudian dijuluki
oleh masyarakat Viganella sebagai matahari buatan.
Cermin tersebut dikendalikan oleh perangkat lunak komputer agar bisa
melacak di mana sumber matahari dan bisa memantulkannya secara otomatis
ke arah desa. Tidak hanya masyarakat Viganella saja yang bisa merasakan
dampak dari sinar matahari tersebut, tapi juga para wisatawan yang
penasaran atas ide kreatif ini.
Pengunjung yang datang tidak hanya dari Italia saja, tapi juga dari
mancanegara. Munculnya 'matahari' di desa ini juga ditunjang dengan
kecantikan landskap lembah Viganella dan keramahan masyarakat desa,
sehingga menambah daya tarik bagi wisatawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar